Sabtu, 19 Maret 2011

MENGKONFIGURASI JARINGAN PADA SISTEM OPERASI WINDOWS


1. Alat - alat yang Dipersiapkan
1. Personal Computer ( PC ) / Laptop
2. Kabel UTP ( Straight & Cross )
Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 perangkat yang berbeda misalnya laptop/PC ke switch. sedangkan kabel cross digunakan untuk menghubungkan perangkat yang sama misalnya laptop ke laptop atau switch ke switch.
3. Switch
2. Langkah - langkah Pengujian
1. Siapkan alat-alat yang akan digunakan untuk praktikum.
2. Hubungkan ujung kabel straight yang pertama dengan Laptop / PC.
3. Hubungkan ujung kabel straight yang satunya pada switch.
4. Konfigurasi Local Area Network yang ada pada Laptop / PC, caranya :
    - Klik START
    - Pilih Control Panel, lalu klik Network Connection
    - Local Area Connection
- Pilih Internet Protocol ( TCP/IP )





   - Setelah selesai menyetting IP Address, kita uji dan pastikan bahwa jaringan telah terhubung.
    - Selanjutnya Klik START >> run >> lalu ketikkan "cmd" pada kotak dialog run kemudian klik  OK.
    - Setelah muncul layar "cmd" maka ketikkan >> ping 192.168.0.14.
    - Setelah  berhasil selanjutnya hubungkan jaringan 1 dengan jaringan 2 dan 3 yakni dengan cara : 
    1. Hubungkan Switch jaringan 1 dengan menggunakan kabel Cross ke Switch Jaringan 2.
    2. Kemudian lewat command prompt ketikkan ping 192.168.0.04 (atau bisa dengan IP yang lain)


Setelah jaringan 1 terhubung dengan jaringan 2 dan 3 selanjutnya  kita dapat menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh Windows seperti NetMeeting seperti tampilan di bawah ini :
Dengan fasilitas NetMeeting, kita bisa saling berhubungan dengan orang yang ada pada jaringan yang berbeda dengan kita, misalnya seperti komunikasi telepon.

Rabu, 16 Maret 2011

TEKHNOLOGI PADA OSI MODEL



Model OSI 7 layer menggambarkan fungsi fungsi komputer untuk berkomunikasidengan tiap tiap komputer lainnya. ISO (The International for Standardization)mempublikasikan model ini tahun 1984 untuk menggambarkan pendekatan berlapisuntuk layanan jaringan yang menggunakan referensi seperangkat protokol yangdisebut OSI.Dasar penjelasannya adalah bahwa masing-masing dari tujuh lapisan memiliki fungsikhusus tertentu, dan setiap lapisan perlu tahu bagaimana berkomunikasi dengan hanyalapisan langsung di atas dan di bawahnya.Kelebihan dari pendekatan OSI ini mungkin tidak terlalu jelas. Tapi konsep sederhana ini memiliki lapisan yang hanya mengerti mereka yang berdekatan dengan dirimereka sendiri memungkinkan sistem komunikasi menjadi mudah diadaptasi dandimodifikasi seperti teknologiberevolusi. Misalnya, sebagai teknologi baru diperkenalkan dalam lapisan yang lebihrendah, seperti layer 1, lapisan atas tidak selalu perlu diubah Sebaliknya, adaptasi diLayer 2 memungkinkan lapisan di atas untuk menggunakan teknologi baru secaratransparan. Bayangkan jika semua web browser dan program e-mail harus digantisetiap kali sebuah standar jaringan nirkabel baru diperkenalkan.Ketika model jaringan OSI didefinisikan, ada sedikit standardisasi di antara produsenperalatan jaringan.Pelanggan umumnya lebih memilih perang komunikasi standar hardware dansoftware pada vendor tertentu.Sebagai hasil dari ISO dan upaya standardisasi lainnya, jaringan pelanggan dapatmencampur dan mencocokkan hardware saat menjalankan protokol standar terbuka,seperti Internet Protocol
Open Source versus Software Lisensi
Walaupun model open-source terkenal hari ini, ketika model OSI sedangdikembangkan, ada perjuangan yang berkelanjutan untuk menyeimbangkanketerbukaan teknis dengan keunggulan kompetitif.Pada waktu itu, masing-masing vendor peralatan jaringan melihatnya sebagai sebuahkeuntungan untuk mengembangkan teknologi yang perusahaan lain tidak bisamenyalin atau berinteraksi dengannya.Namun, sistem paten dapat menyulitkan pekerjaan administrator jaringan dengan caramengunci dia atau dia ke satu vendor, mengurangi daya saing dan memungkinkanvendor untuk membebankan harga yang lebih tinggi. Jika vendor keluar dari bisnis atau tidak meneruskan teknologi, tidak ada yang tersisa untuk mendukung ataumeningkatkan teknologi tersebut.Alternatifnya adalah pendekatan sistem terbuka di mana badan standar, seperti sepertiInstitute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) atau ISO, mengembangkanteknologi baru. Ethernet, Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP /IP), dan Spanning Tree Protocol (STP) adalah contoh teknologi yang menjadi standar.Hari ini hampir tidak mungkin untuk mendapatkan daya tarik pasar denganproduk yang tidak setidaknya memungkinkan sebuah interface yang terbuka bagivendor lain untuk bekerja. Setiap vendor peralatan jaringan dapat menerapkan standar terbuka.
OSI terdiri dari 7 layer :
1. Layer 7 (Application Layer)
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
2. Layer 6 (Presentation Layer)
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
3. Layer 5 (Session Layer)
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4. Layer 4 (Transport Layer)
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
5. Layer 3 (Network Layer)
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
6. Layer 2 (Data Link Layer)
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
7. Layer 1 (Physical Layer)
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.